Jakarta – Inovasi teknologi terus berkembang, kali ini tren yang sedang naik daun di media sosial adalah memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mengubah foto biasa menjadi video. Fenomena ini tidak hanya sekedar trend, tapi juga menjadi medium bagi banyak orang untuk bernostalgia melalui foto-foto lama yang kini bisa “hidup” kembali berkat sentuhan AI.
Berbagai situs dan aplikasi kini menawarkan layanan bagi pengguna untuk menciptakan video dari kumpulan foto dengan fitur yang mudah dan interaktif. Di antaranya adalah Runway ML yang “bisa digunakan secara gratis dan tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan.” Cara penggunaannya pun sangat sederhana, cukup mengunggah foto kemudian AI akan bekerja untuk mengubahnya menjadi video.
Luma Labs, yang juga dikenal dengan nama Luma Dream Machine, menawarkan pengalaman serupa, memungkinkan pengguna untuk menghasilkan video berkualitas tinggi yang tampak realistik. Walau layanan ini gratis, namun jika pengguna ingin lebih sering menggunakan fitur ini, mereka harus berpindah ke pilihan berlangganan premium.
Selanjutnya, ada Appypie Design yang memberikan kemudahan bagi pengguna dengan tidak memerlukan prompt atau instruksi khusus. AI yang mereka gunakan bisa dengan otomatis mengidentifikasi elemen dalam gambar dan menjadikannya bergerak, membuatnya menjadi pilihan yang praktis bagi yang ingin eksperimen cepat.
Diluar layanan web-based, aplikasi mobile pun ikut meramaikan trend ini, contohnya adalah MyHeritage, yang memberikan cara bagi pengguna untuk mengubah foto khususnya yang bersejarah, menjadi gambar bergerak yang bisa dinikmati dalam format video.
Baca Juga : Tips Praktis Cara Merawat Casing Handphone Agar Awet dan Tetap Seperti Baru
Mengomentari ekosistem AI ini, diketahui bahwa “Pengembangan AI, khususnya di Indonesia, akan mengubah pola bisnis menjadi lebih kompetitif di era digital seperti sekarang ini.” Bukan hanya untuk kepentingan pribadi, cara membuat foto menjadi video ini juga bisa mendukung kegiatan profesional seperti pembuatan konten pemasaran yang lebih inovatif.
Sejalan dengan kebutuhan tersebut, CapCut hadir sebagai salah satu alat yang “memudahkan pembuatan serta pengeditan video, semuanya ada di ujung jari Anda!” App ini dilengkapi dengan kemampuan pengeditan premium dan oppsi untuk membuat video otomatis menggunakan foto dan musik dari perpustakaan bebas royalti bertenaga AI.
Di sisi lain, YouTube AI Audio Eraser mampu menghapus lagu yang berpotensi melanggar hak cipta dari video, menambah dimensi lain bagi konten creator untuk menghasilkan video yang tidak hanya kreatif tapi juga patuh terhadap regulasi.
Terlepas dari kemudahan akses dan kemampuan teknologi AI ini, tetap penting untuk “mengelola cookie” seperti yang disarankan oleh CapCut dalam kebijakannya. Hal ini diperlukan untuk menjaga identitas digital pengguna dan memastikan keamanan serta integritas data pribadi dalam interaksi dengan layanan berbasis AI.
Dengan demikian, warga net sekarang memiliki akses kepada sejumlah alat yang dapat mengubah foto-foto menjadi video yang dinamis dengan mudah, berkat AI. Ini bukan hanya sebuah alat untuk eksplorasi kreatif, tapi juga sebuah cara untuk menghidupkan kembali kenangan dan membagikannya dalam era digital saat ini.
Baca Juga : Benarkah Mengisi Baterai Ponsel Sampai 100% Berisiko? Temukan Jawaban